Pages

26 November 2013

Menikmati Rekreasi dan Nyamuk yang Mati dengan Jempol Kaki


Di pagi yang tak terlalu dingin dengan kipas angin di nomor dua, kejadian hari Minggu yang baru dua hari berlalu masih teringat. Berwisata bersama kawan dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.

24 November 2013

Lenong Betawi Masa Kini

Kredit foto: Google

Seperti suasana hari-hari biasa, jalan-jalan di Jakarta terlihat macet oleh kendaraan pribadi yang hendak mengisi akhir pekan. Tidak banyak pilihan untuk mengisi liburan di Jakarta. Hanya ada Kebun Binatang Ragunan, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan mungkin sedikit jauh ke Bogor, kita telah sampai di Puncak. Namun yang menarik adalah suasana Setu Babakan, sebuah kampung budaya Betawi di pinggiran selatan Jakarta.

Sepucuk Surat untuk Evan Dimas

Wahai kau Evan Dimas, aku menonton pertandinganmu saat melawan Korea Selatan yang takluk dalam guyuran hujan. Malam ini, aku sempatkan untuk menulis surat ini. Semoga kau membaca.

22 November 2013

Membaca Eleven yang Sayang untuk Dibuang

Diambil dari sebuah proyek yang belum selesai...


Akhir pekan lalu, saya bertemu dengan dua mahasiswa yang menjalankan blog ini untuk pertama kali. Berkumpulnya kami, sebagai mahasiswa yang bergerak di media on-line, membahas seputar media kampus. Kebetulan saya diberi tahu oleh anak-anak Pos Bawah, bahwa terbitan Himpunan Mahasiswa Jurnalistik (Himajur) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Eleven terbit kembali. Langsung saja kami membelinya.

14 November 2013

Disini Kita Berjumpa, Bukan di Kampus Tercinta

Kredit foto: Bewok Buletin Berisik

Suasana kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta menjadi lebih cepat sepi. Tak seperti biasa, para keamanan kampus tidak harus memaksa para mahasiswa keluar agar kampus sepi. Sepertinya, mahasiswa yang biasanya diusir paksa, malam itu dengan sukarela meninggalkan kampus menuju tempat di mana semua akan berjumpa.

03 November 2013

Sebuah Anugerah untuk Negeri yang Kaya

Bukan hal yang baru, bila ada yang mengatakan bahwa negeri kita kaya. Sumber daya alam melimpah, lautan yang indah, sampai ratusan suku bangsa, menyatu atas nama Indonesia.