Pages

04 August 2014

Doa Pagi untuk Diana

Setiap awal doa, selalu aku ucapkan, "Selamat pagi, Diana." Entah apa yang membuat aku begitu nekat. Tak tahu pasti apa sebabnya. Yang pasti, doa itu telah terucapkan.

Dalam kotak masuknya, doa-doa ini terpanjatkan. Seluruh doa pagi yang tertulis tak henti-henti selama 30 hari. Tugas telah terselesaikan. Sesuai janji.

02 August 2014

Laksmi Tak Pernah Pulang

Ilustrasi: lentera-pembebasan
Ramai-ramai warga desa mendatangi rumah di dekat portal masuk gang Kenari. Mereka membawa segala barang yang bisa digunakan untuk menghancurkan. Cangkul, pedang, parang, balok kayu, dan segala macam kerabatnya ada di tangan mereka. Amarah sudah mencapai puncaknya. Tak tertahan.

01 August 2014

Secangkir Kopi Pahit untuk Ayah

Kredit ilustrasi: di potonya udah ada.
Pagi ini Zia tak seperti biasa. Tak ada koran di pangkuannya, tak ada telepon genggam, tak ada senyuman. Matanya hanya menatap lurus ke ujung jalan yang ramai, di mana orang-orang menghabiskan pagi di akhir pekan.

Sudah tiga cangkir kopi pahit ia habiskan. Ini cangkir keempat pagi itu. Sementara pikirannya masih berkelana entah ke mana.