Pages

06 April 2013

At-Twitter: Google Menjawab Semuanya, Pidi Baiq Menjawab Semaunya



Judul       :               At-Twitter
Penulis    :               Pidi Baiq
Penerbit  :               Mizan
Terbit      :               Oktober 2012
Ukuran    :               208 halaman
Harga      :               Rp. 33.150,-

Masyarakat mulai meninggalkan perpustakaan dan beralih ke Google. Ternyata, Google kalah cepat dengan Twitter. Semua informasi terdapat di Twitter. Tapi, bila salah bertanya, Pidi Baiq akan memberikan jawaban sekenanya, yang polos dan ngawur.
Pidi Baiq, yang dikenal sebagai “Imam Besar” The Panas Dalam, band yang berasal dari Jatinangor, menerbitkan buku untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, Pidi membuat “kitab” bagi masyarakat modern. Tentu, buku Pidi hanya sebuah kitab, tanpa embel-embel suci. Namun, label best-seller pada kitab At-Twitter, seolah telah menyucikan kitab tersebut.

Pidi Baiq, yang juga merupakan seniman serba bisa, menerbitkan kitabnya ini sebagai akibat dari keresahannya melihat banyak buku yang diangkat dari fenomena jejaring sosial. Lalu, ia menciptakan alternatif dengan menerbitkan buku yang ngawur, yang beda dari kebanyakan, sebagai jawaban atan keresahannya.

Kitab At-Twitter adalah rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan umat Pidi Baiq dan pernyataan sang “Imam Besar” atas pertanyaan umatnya di jejaring sosial, Twitter. Pertanyaan dan pernyataan tersebut disusun menjadi sebuah dialog ngawur, yang tak terbayangkan. Dalam salah satu dialog, Raden Wachyu bertanya, “Yah, gimana nech biar cepet lulus kuliah?” “Ambil D1!” singkat Surayah, sapaan Pidi di Twitter.

Pidi Baiq tetap menilai buku sebagai buku, twitter tetap twitter. Oleh karena itu, Pidi Baiq mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan dalam bukunya ini dalam 20 bab, sesuai dengan tema yang ditanyakan. Baginya ini adalah buku, tempat lain yang bukan Twitter.

Sebagai pemikirnya, Pidi mengharapkan agar buku ini dapat dibaca oleh orang-orang yang tidak memiliki akun Twitter agar dapat sama-sama menikmati ketidaksempurnaan di dalamnya.

No comments:

Post a Comment