Pages

03 July 2013

Kontemplasi Singkat tentang Apalah Namanya


Ah, hidup memang merupakan ajang manusia untuk memilih. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Nano Riantiarno (tokoh teater), kesenian dianggap sebagai hiburan. Begitu pula dengan teater, seperti juga ilmu pengetahuan dan agama, adalah hiburan. Ia sebebas langit. Mengapa teater? Mengapa kesenian? Mengapa bukan agama atau ilmu pengetahuan? Seperti yang sudah kami jelaskan, hidup adalah ajang membuat keputusan. Silakan ditimbang-timbang.

Teater tidak melulu tentang akting. Teater adalah ilmu tentang manusia. Manusia terbentuk dari keberadaan jiwa, akal, dan fisik. Akal yang merangsang jiwa untuk mengolah fisik, atau sebaliknya, dan seterusnya. Ketiganya saling berkaitan, berhubungan, berputar dalam satu kesatuan. Manusia.

Dengan terlatihnya jiwa, akal dan fisik, maka timbulah kepekaan terhadap lingkungan sekitar yang akan merangsang kita untuk terus berkarya. Dan, pilihan untuk menyalurkan karya saya putuskan melalui teater, di mana semua bentuk kesenian, filsafat, sastra, budaya, bahkan agama berkumpul menjadi satu kesatuan.

Sepertinya, huruf yang perlahan menjadi kata, kata yang perlahan menjadi kalimat, lalu paragraf demi paragraf ini sudah mulai melantur. Silakan letakkan buku ini, minumlah terlebih dahulu sebelum lanjut untuk memahami isi kertas yang dipenuhi dengan simbol-simbol absurd menjadi imajinasi yang bebas tak terbatas.

Mari kita teruskan kemesraan ini, kawan. Mari kita lanjutkan di lain kesempatan.

1 comment: