Pages

19 December 2012

papernoise: Teater Kan Gak Melulu Harus Pentas


Ketika sebuah diskusi diulas, apa yang anda harapkan didalamnya? Jika konsep 5W + 1H anda rasa sudah cukup, maka diujung flyer lah rasa keingintahuan anda berhulu. Jika tidak, berarti saya yang kemudian kelimpungan harus menariknya ke lingkup yang lebih personal.
Industri musik butuh narasi, media memiliki peranan penting dalam hal ini. Maka tulisan-tulisan yang dihadirkan diharapkan memiliki skala persuasi yang kental untuk mengubah konstruksi realitas sosial. Skema ke-sok-tahu-an saya membawa saya mereka-reka alasan tadi, alasan mengapa Teater Kinasih memilih jurnalisme musik sebagai sarana mempelajari kehidupan — manusia khususnya. Semacam mencari legalisir akan alasan tadi, saya coba berbincang dengan Bayu.
Terhitung 4 hari setelah talkshow "Jurnalisme Musik Dulu Dan Sekarang", 17 Desember 2012, saya berbincang dengan Bayu Adji Prihammanda, selaku anggota Teater Kinasih, sekaligus ketua pelaksana diskusi tersebut.

Kenapa Teater Kinasih pilih tema "Jurnalisme Musik" buat acara diskusi kemarin?
Karena semua orang suka musik dan musik bagian dari unsur teater. Kalo jurnalisme, karena kinasih punya media juga yang membahas tentang seni budaya, Buletin Kinasih (BuKin) yang lu juga jadi pelanggannya, mangkanya diambil tema jurnalisme musik.
Dan, setelah gw baca buku LTD (Lokasi Tidak Ditemukan), ternyata menulis musik itu gak segampang menulis blablabla... Menulis musik adalah menulis tentang manusia, sedangkan teater adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, manusia juga.
 Oh jadi si teater sama musik ada hubungan gitu ya..
iyalah
Hubungan Teater Kinasih sama Jurnalisme, sedekat apa sih Bay?
Iya dibilang deket pasti sih..
IISIP itu kan bisa dibilang 60% isinya mahasiswa jurnalistik, jadi tradisi setiap HIMA/UKM/tongkrongan punya media itu udah turun-temurun. Ini sih sebagai bentuk persembahan buat anak2 kampus yang minat jurnalisme.
Terus ya kita sebagai salah satu yang ngeramein kehidupan media di kampus mencoba membuat sebuah diskusi jurnalisme. Mencoba membuat media kampus khususnya, yang menuliskan tentang musik itu tau bagaimana sih seharusnya menulis musik yang asyik. Ya itu tadi, biar kehidupan media di kampus itu hidup, gak sepi.
Bisa dibilang tema 'musik' yang diambil disini kaya gula buat semut2 lah ya?
Nah! Coba lu bayangin kalo gw bikin workshop/diskusi tentang teater. Itu mah sama aja onani, cuma pegiat teater aja yang seneng.
Bay, terus efek diskusinya buat Teater Kinasihsnya sendiri gimana Bay? Diluar BuKin
Teater Kinasih jadi lebih seger, dinamis dan gak ngebosenin, out of the box lah. Teater kan gak melulu harus pentas dan acara kemaren itu lebih nyuri ilmu & bikin relasi sama orang2 di luar lingkup teater.

(Bahkan tanpa harus dibilang 'out of the box' pun saya belum pernah lihat UKM serupa mengadakan diskusi tentang jurnalisme.)

oleh:

Resqi Utomo
Redaksi

No comments:

Post a Comment