Pages

19 December 2012

Mediaku Agamaku, Agamamu Urusanmu



Agama, di bangsa yang ketimuran seperti Indonesia, memang sangat sensitif untuk direkonsrtuksi. Setiap agama mengajari dan mempercayai kebenarannya masing-masing. Sampai akhirnya bersinggunganlah kebenaran yang satu dengan yang lainnya.

Media massa memiliki peranan yang besar dalam meredakan atau menciptakan konflik antar agama tersebut. Tentu, tak semua media massa bisa meredakan konflik antar agama yang terjadi, bahkan lebih banyak media sebagai pemicu konflik. Namun, ketika media massa bersikap independen dan tidak berpihak pada kepentingan apapun, sikap bias media massa terhadap agama tak mungkin terjadi.

Peranan media massa dalam negara yang menganut paham demokrasi adalah sebagai pilar ke-empat demokrasi, seharusnya bisa menyelesaikan perselisihan sosial. Namun, yang terjadi justru semakin memperkeruh suasana melalui isu-isu yang tidak jelas asal-usulnya. Untuk mengatasinya, pihak yang terlibat langsung dengan dunia pers harus memegang teguh etika dan kode etik jurnalistik yang berlaku dalam setiap menjalankan tugasnya.

Sebagai masyarakat, kita juga harus memiliki sikap kritis terhadap setiap informasi yang diberikan oleh media massa, tidak langsung menerimanya. Media massa hanya menciptakan tanda-tanda, sementara khalayaknya yang memaknai tanda-tanda yang diberikan oleh media. Dan masyarakat yang tidak kritis akan hidup dalam kepalsuan simbol-simbol yang diciptakan oleh media. Tentu, sebagai masyarakat, sudah menjadi pilihan untuk tetap hidup dalam simbol-simbol yang diberikan media atau bersikap kritis untuk membongkar simbol-simbol tersebut.

No comments:

Post a Comment