Pages

19 December 2011

Mengembalikan Kejayaan Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Mulai dari kekayaan alam yang berlimpah hingga beragam budaya ada di bumi pertiwi kita ini. Pada lirik lagu kolam susu yang dipopulerkan oleh Koes Plus, digambarkan betapa kayanya tanah air kita ini, “bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala untuk menghidupimu”. Lagu tersebut secara jujur menceritakan keindahan alam Indonesia dan betapa mudahnya untuk mencari makan. Memang itulah gambaran tentang Indonesia pada tahun 1970-an. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Alih-alih dapat hidup serba cukup, namun yang kita lihat masih banyak rakyat yang harus hidup dengan mengandalkan belas kasihan orang lain.

Ini merupakan bukti nyata bahwa ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di suatu negara tidak menjamin negara tersebut menjadi maju. Kita seharusnya belajar kepada Jepang yang wilayahnya sangat tebatas tetapi dapan menjadi negara yang maju di bidang teknologi dan informasi. Begitu pula dengan Swiss yang tidak memiliki perkebunan coklat tetapi dikenal sebagai negara penghasil coklat terbaik di dunia. Negara-negara dengan sumber daya alam yang terbatas justru menjadi negara-negara yang maju dengan sumber daya manusia yang maju pula. Lalu terbesit pertanyaan yang menggoda, sebenarnya apa yang salah dengan Indonesia ini?

Rakyat kita memang masih terus terbuai oleh kejayaan Indonesia masa lalu, Indonesia yang kaya, yang suatu saat akan kembali sendirinya. Namun, nyatanya kekayaan itu telah hilang terkikis oleh rezim orde baru dan para penerusnya sampai saat ini. Korupsi yang sudah menjadi tradisi (mungkin sudah dianggap wajar), birokrasi yang semakin bobrok hingga para PNS muda dengan mudah mencari celah untuk korupsi, yang lebih parah adalah sikap apatis rakyat yang membuat Indonesia semakin menjauh dari kejayaan masa lalu.

Mengembalikan Indonesia seperti pada kejayaan masa lalu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, bukan berarti tidak bisa dikembalikan lagi. Untuk memajukan suatu negara tentu harus didukung oleh sumber daya manusia yang bermutu, baik dalam pengetahuan maupun moral. Saya rasa pengetahuan masyarakat Indonesia tidak perlu diragukan, namun yang perlu diperbaiki adalah masalah moral dan kemauan untuk berubah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bermoral. Kemauan untuk maju harus dimulai dari dalam diri sendiri. Dosen saya pernah berkata, “untuk menghentikan korupsi hanya ada satu jalan, yaitu berjanji pada diri sendiri untuk tidak korupsi”. Jika anda tetap apatis, maka tidak akan ada yang berubah dengan Indonesia kita ini.

No comments:

Post a Comment