Jakarta, 12 Juni
2013
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta sempat vakum periode 2011/2012. Namun, biaya kemahasiswaan untuk anggaran BEM tidak mengalami penurunan. Hal tersebut membuat sebagian mahasiswa mempertanyakan kemana uang mereka dianggarkan.
Menurut seorang mahasiswa Manajemen Komunikasi Fitriah, anggaran kemahasiswaan dalam biaya kuliahnya tidak berkurang walaupun BEM sedang vakum. “Presiden BEM yang saya tahu itu Tintus (Presiden BEM periode 2012/2013). Sebelumnya tidak tahu sama sekali, karena memang katanya lagi vakum,” ungkap Vivi sapaan Fitriah saat diwawancarai, Senin (12/6).
“Gue sih positif aja, mungkin uangnya masih disimpen di BAK (Badan Administrasi Keuangan) atau mungkin anggarannya buat BEM periode saat ini, jadi anggaran BEM periode 2012/2013 bertambah,” tambah Vivi.
Menurut Komisi Anggaran Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM) IISIP Jakarta periode 2012/2013 Ahmad Hafizh Fahruzzaman, pada saat itu, pihak kampus memang mencairkan dana untuk kegiatan BEM.
“Memang benar kampus mengeluarkan dana, tapi pada saat itu saya belum menjabat di BPM. Jadi urasan kemana larinya dana tersebut, saya kurang paham,” tegas Ahmad.
Ahmad juga mengklarifikasi bahwa dana kemahasiswaan tidak sepenuhnya digunakan untuk BEM. BPM menerima dana dari pihak kampus untuk dianggarkan untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh HIMA dan UKM.
“Dana kemahasiswaan yang jumlahnya 30 ribu rupiah itu digunakan untuk kebutuhan HIMA (Himpunan Mahasiswa), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan BEM. Untuk periode saat ini, HIMA dan UKM mendapat anggaran dua setengah juta per semester, sedangkan BEM tergantung dari kebutuhan mereka,” tutup Ahmad.
Rus’an Hariri selaku ketua BPM periode 2012/2013 juga mengklarifikasi kabar vakumnya BEM periode 2011/2012. Menurut Rus’an, BEM periode itu tetap ada namun tidak aktif seperti saat ini. ”Saat itu BEM bukan vakum, namun proses serah terima jabatan yang berlaryt-larut sehingga terkesan vakum,” jelas Rus’an.
Perihal anggaran dana BEM yang tidak digunakan oleh yang bersangkutan pada periode 2011/2012 juga tetap ada. “Semua anggaran dana yang tersisa tetap ada, kita akumulasikan dengan dana yang baru. Oleh karena itu anggaran HIMA/UMK semester ini bertambah menjadi dua juta lima ratus rupiah,” tegas Rus’an.
Menurut Sugeng Astanto, mantan pembantu rektor bidang kemahasiswaan, dana kemahasiswaan tetap ada di BPM. “Dana kemahasiswaan diurus oleh BPM, lalu BPM bertanggungjawab kepada mahasiswa dan kampus,” jelas Sugeng.
Sugeng juga menyatakan bahwa pihak kampus tidak mengintervensi pembagian anggaran dana kemahasiswaan dari BPM kepada HIMA, UKM dan BEM.
“Dana kemahasiswaan seluruhnya diolah oleh BPM dan disalurkan melalui HIMA/UKM untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan,” tutup Sugeng.
No comments:
Post a Comment