Judul : At-Twitter
Penulis : Pidi
Baiq
Penerbit : Mizan
Terbit : Oktober
2012
Ukuran : 208
halaman
Harga : Rp.
33.150,-
Masyarakat mulai
meninggalkan perpustakaan dan beralih ke Google. Ternyata, Google kalah cepat
dengan Twitter. Semua informasi terdapat di Twitter. Tapi, bila salah bertanya,
Pidi Baiq akan memberikan jawaban sekenanya, yang polos dan ngawur.
Pidi Baiq, yang
dikenal sebagai “Imam Besar” The Panas Dalam, band yang berasal dari
Jatinangor, menerbitkan buku untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, Pidi
membuat “kitab” bagi masyarakat modern. Tentu, buku Pidi hanya sebuah kitab,
tanpa embel-embel suci. Namun, label best-seller
pada kitab At-Twitter, seolah telah menyucikan kitab tersebut.
Pidi Baiq, yang juga
merupakan seniman serba bisa, menerbitkan kitabnya ini sebagai akibat dari
keresahannya melihat banyak buku yang diangkat dari fenomena jejaring sosial.
Lalu, ia menciptakan alternatif dengan menerbitkan buku yang ngawur, yang beda dari kebanyakan,
sebagai jawaban atan keresahannya.
Kitab At-Twitter
adalah rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan umat Pidi Baiq dan pernyataan sang
“Imam Besar” atas pertanyaan umatnya di jejaring sosial, Twitter. Pertanyaan
dan pernyataan tersebut disusun menjadi sebuah dialog ngawur, yang tak terbayangkan. Dalam salah satu dialog, Raden
Wachyu bertanya, “Yah, gimana nech biar cepet lulus kuliah?” “Ambil D1!”
singkat Surayah, sapaan Pidi di Twitter.
Pidi Baiq tetap
menilai buku sebagai buku, twitter tetap twitter. Oleh karena itu, Pidi Baiq mengelompokkan
pertanyaan-pertanyaan dalam bukunya ini dalam 20 bab, sesuai dengan tema yang
ditanyakan. Baginya ini adalah buku, tempat lain yang bukan Twitter.
Sebagai pemikirnya,
Pidi mengharapkan agar buku ini dapat dibaca oleh orang-orang yang tidak
memiliki akun Twitter agar dapat sama-sama menikmati ketidaksempurnaan di
dalamnya.
No comments:
Post a Comment