Pages

29 August 2011

Rock N Roll di Scene Indie

Mungkin kita sudah tahu apa yang dimaksud dengan musik indie. Indie bukanlah sebuah genre musik, indie adalah sebuah scene musik yang di dalamnya terdapat jenis musik yang beragam. Mungkin kita sudah mengetahui musik-musik di scene indie seperti White Shoes & The Couples Company, Mocca, Efek Rumah Kaca, The S.I.G.I.T, Sore, The Safari, Dagger Stab, Pure Saturday, Goodnight Electric dan masih banyak lagi band dan musisi yang menyuarakan kejujuran dalam bermusik. Meraka menciptakan pasar sendiri yang bertolak belakang dengan “mainstream”. Di scene musik indie genre-genrenya sangat beragam mulai dari pop yang manis, jazz yang individual, rock n’ roll yang ugal-ugalan, punk yang anti publikasi, sampai metal yang terdengar sangat bising.

Keberadaan Rock and Roll di scene musik indie cukup dapat diterima oleh orang-orang yang kupingnya sudah bosan mendengar rengekan dari musik-musik industri. Kita sebut saja The Brandals, band rock n’ roll asal ibukota yang ugal-ugalan. The S.I.G.I.T, yang mungkin tak se ugal-ugalan band-band rock n’ roll yang lainnya tetapi memiliki prestasi yang dapat di pehitungkan. Teenege Death Star, band yang di punggawai oleh manusia-manusia yang sangat berperan di scene indie kota kembang yang seperti “hidup segan mati pun tak mau.”

Band-band tersebut adalah band-band yang sudah memiliki nama di scene indie. Memang untuk menjadi band/musisi ternama di scene indie itu memerlukan perjuangan yang sangat berat. Band/musisi yang memilih indie sebagai scene-nya harus memiliki attitude.

Sebenarnya saya juga kurang paham tentang sejarah rock n’ roll di scene indie, maka dari itu kita ganti topik aja jadi “Rock and Roll Semau Gw” haha! Kalau setahu saya tentang rock n’ roll itu selalu benar. Menurut artikel yang pernah terbaca oleh sang penulis, ada sebuah kata “rock n’ roll tak pernah salah.” Memang istilah ekstrim itu tidak salah. Kita lihat saja “Teenage Death Star,” band yang mempunyai slogan “Skill Is Dead” itu bukanlah band biasa. Sat NB “bassist” yang juga merupakan vokalis dari Pure Saturday itu pernah bermain dengan volume ampli-nya yang sangat kecil karena ia belum bisa bermain bass. Dan kalau melihat aksi panggungnya TDS pasti ada saja kejadian lupa lirik atau lupa kunci. Tapi secara musikalitas Teenage Death Star lebih baik dari The Changcuter. Aksi panggung yang tanpa persiapan seperti itu memang sudah menjadi bagian dari TDS. Walaupun usia para personelnya sudah tak remaja lagi, namun mereka tetap energic dan ugal-ugalan melebihi anak-anak muda yang merasa paling tahu tentang rock n’ roll, yang hanya bermodalkan celana jeans ketat dan baju Ramones-Rolling Stones-Sex Pistols AC/DC, padahal belum pernah mendengar musik rock n’ roll itu sendiri. Ke-ugal-ugalan di atas panggung itulah yang menjadi ciri khas sekaligus daya tarik TDS bagi anak muda untuk meneriakan kata “Skill Is Dead.”

Mungkin dari masalah di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sampai saa ini istilah “rock n’ roll tak pernah salah” itu masih dihargai.

27 August 2011

5 Periode Sebelum Kiamat

1. Zaman Nabi
Periode ini adalah dimana Nabi Muhamad SAW hidup. Di periode ini kaum muslim hidup dalam kejayaan.

2. Zaman Para Sahabat Nabi
Di periode ini adalah zaman setelah Nabi Muhamad SAW meninggal dan para sahabat Nabi meneruskan ajaran Islam kepada umat.

3. Zaman Kerajaan
Zaman dimana raja-raja besar dari berbagai belahan dunia berkuasa hingga tarjadinya perang dunia.

4. Periode Kemunafikan
Saya rasa saat ini kita sedang berada dalam periode ini dimana kemunafikan merajalela dan akan semakin rusak ahklak manusia hingga datangnya...

5. Datangnya Keadilan
Nanti (insya Allah) saat datangnya periode ini dunia akan adil se-adil adilnya, dan semua harus bersiap untuk datangnya kiamat.
Jika terus saja menunggu kiamat, Niscaya kita tak akan menjadi berguna.

Catatan Kosong Kehidupan

Hhmm...membahas tentang makna dari hidup ini memang tidak akan ada habisnya, kecuali kematian datang untuk menghabisi nyawa kita. Kehidupan itu sangat misterius, kita bahkan tidak tahu dari mana asal kehidupan ini. Baik, memang saya terima bahwa kehidupan ini berasal dari Tuhan yang maha kuasa. Tapi, apakah ada di antara kalian yang dapat menjelaskan dari mana Tuhan berasal?

Pilih Mal Atau Kaki Lima?

Ada seorang, yah boleh dibilang seniman, yang berkata bahwa kota seperti Bogor belum pantas untuk memiliki mal sebesar itu (mungkin yang dimaksud adalah Botani Square atas insiden seorang wanita jatuh). Menurutnya, mal-mal tidak pantas merusak skala kota dan mematikan usaha pedagang lokal yang kecil. Mal-mal itu merupakan solusi mudah untuk memberikan citra walikota kepada warganya bahwa kota tersebut sudah maju, menurutnya. Dia mendambakan adanya deretan toko-toko menarik dan beragam yang orang-orang dapat berbelanja dalam udara terbuka. Bukankah sangat indah?

24 August 2011

UNTUK APA KITA BEKERJA?

Saya, Kakak, dan tentunya Ayah saya adalah seorang pekerja. Saya tak tahu, mengapa saya sekarang bekerja. Padahal, tidak ada yang memaksa saya untuk bekerja. saya terus berpikir, sepertinya pikiran ini sudah sampai pada batas ketidak-mampuan untuk menjelajah akal sehat ini.

Download: Aku Beriman Maka Aku Bertanya

klik untuk mengunduh!

Jalanku Tersendat Di Persimpangan Pengajian


Apa yang terlintas dalam benak kalian ketika kita akan membicarakan tentang agama? Sakral, suci, tenang, dan kedamaian. Namun, kedamaian itu saat ini sedang terusik oleh orang-orang yang mengatas namakan agama untuk melakukan kriminal. Terkadang saya suka kesal pada tindakkan rombongan manusia-manusia yang mengaku sebagai jemaah Rasulullah SAW dengan seenaknya menutup jalan yang sudah seharusnya dipergunakan untuk umum. Mereka seakan tidak peduli dengan orang-orang yang taat membayar pajak untuk melewati jalanan tersebut.

Yang membuat saya lebih prihatin adalah aparat kepolisian dengan mudahnya memberikan izin kepada mereka. Mengapa pak polisi yang terdidik itu sampai tunduk oleh manusia-manusia yang menganggap dirinya suci? Apa memang karena takut masuk neraka, takut mati dikeroyok massa atau malah pak polisi ini memiliki kepentingan lain dengan jemaah ini? Ini menjadi tanda tanya yang amat besar. Coba kita lihat kaum minoritas di negeri ini, untuk membangun rumah ibadah saja izinya berbelit-belit, sedangkan untuk mereka yang ingin menutup jalan yang jelas-jelas mengganggu kenyamanan sekitar dapat izin seperti hanya tinggal membalikkan telapak tangan.

Apa masih pantas Indonesia ini disebut Negara yang memegang prinsip “Bhineka Tunggal Ika”. Mereka yang “minoritas” selalu hidup dalam ketakutan dalam beribadah, dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Agama yang seharusnya membawa kedamaian bagi para pemeluknya dan orang-orang di sekitarnya, saat ini malah menjadi senjata mematikan untuk menikam lawan-lawannya yang berseberangan pendapat. Dalam hal ini, agama sama sekali tidak salah. Yang pantas disalahkan saat ini adalah mereka yang hanya diam tidak bertindak dan terus menerus mengeluh pada keadaan menunggu keajaiban datang sehingga lalu lintas kembali lancar.

Pasti ada api kalau ada asap. Saya terkadang berpikir, untuk apa mereka melakukan semua itu. Sering saya lihat, banyak dari rombongan jemaah yang masih berusia muda belia. Mungkin mereka hanya ikut-ikutan agar tidak diasingkan oleh lingkungan sekitarnya. Atau mungkin ada pihak-pihak yang memanfaatkan dari keanggotaannya sebagai jemaah untuk bertindak semaunya. Siapa yang harus kita takuti kalau memegang lisensi sebagai jemaah? Polisi pun tidak akan bertindak jika menemukan jemaah tidak menggunakan helm saat berkendara. Berbeda dengan teman saya yang ditilang, lalu disidang sampai mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah karena berkendara tidak memakai helm dan tidak membawa STNK. Jadi jika kalian tidak pernah masuk sebagai anggota jemaah, maka kalian tidak akan mengetahui keuntungan apa yang didapat sebagai jemaah.